Petrus Malo Bulu*, Andrijanto H. Angi*, Redempta
Wea**, Theresia Nur Indah
Koni***, Abner Tonu Lema***, dan I
Ketut Jaya**
* Program Studi
Kesehatan Hewan, Politeknik Pertanian Negeri Kupang
** Program Studi
Produksi Ternak, Politeknik Pertanian Negeri Kupang
*** Program Studi Teknologi
Pakan Ternak, Politeknik Pertanian Negeri Kupang e-mail : pmalobulu@yahoo.com
ABSTRAK
Program
Kemitraan Masyarakat yang dilakukan pada Kelompok Tani Sehati di Desa Tuatuka
Kabupaten Kupang merupakan Program Pengabdian Masyarakat yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota mitra kelompok tani tentang
model kemitraan proporsional dan manajemen penggemukan ternak babi dalam upaya
meningkat produktifitas ternak babi. Kelompok tani Sehati menjadi mitra atas
permintaan kelompok tani tersebut dan dengan mempertimbangkan bahwa usaha
penggemukan ternak babi merupakan rutinitas yang dijalankan dalam keseharian
mereka. Kegiatan beternak babi anggota kelompok tani tersebut selama ini masih
bersifat tradisional dan penggunaan bibit dalam jumlah dan kualitas yang
rendah, dengan menggunakan pakan limbah rumah tangga, modal yang terbatas,
serta penjualan yang tidak menentu. Kondisi tersebut berdampak pada semangat
beternak mereka yang pada akhirnya mempengaruhi keuntungan mereka dari ternak
babi. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui penyuluhan, diskusi,
demonstrasi plot, pendampingan, serta monitoring dan evaluasi. Implementasi
kegiatan dilakukan melalui diseminasi informasi model kemitraan proporsional,
manajemen kesehatan, dan tata laksana penggemukan (kandang dan pakan). Hasil
yang dicapai dari kegiatan adalah peningkatan pengetahuan, kesadaran, dan keterampilan anggota
mitra dalam menerapkan model
kemitraan proporsional serta manajemen penggemukan ternak babi
dalam
usaha meningkatkan produktifitas ternak babi. Luaran yang dihasilkan, antara
lain: bibit babi penggemukan sebanyak 10 ekor,
dokumen Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU)
kemitraan selama 3 tahun pelaksanaan, dan ternak babi penggemukan layak jual
pada masa pemeliharaan 5 bulan serta bobot akhir 85 – 100 kg/ekor. Kemitraan
proporsional yang dilakukan berdampak terhadap peningkatan aktivitas usaha
penggemukan ternak babi dan pendapatan anggota mitra Kelompok Tani Sehati.
Kata Kunci: Pengabdian Masyarakat, Program Kemitraan
Masyarakat, Kemitraan
Proporsional, Kelompok Tani Sehati, pengetahuan, keterampilan.
PENDAHULUAN
Program
Kemitraan Masyarakat dengan model Kemitraan Proporsional dilakukan dalam rangka
meningkatkan pemahaman, kesadaran dan praktek beternak babi yang benar pada
kelompok tani mitra. Pola kemitraan ini memberikan porsi keuntungan lebih besar
pada kelompok mitra untuk meningkatkan semangat beternak para petani yang
tergabung dalam kelompok tani mitra.
Ternak babi merupakan komoditas yang menyumbang konsumsi daging
terbesar dibandingkan hewan lain di NTT termasuk di Kabupaten Kupang. Seperti
jelaskan oleh Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT yang dikutip Antara News (27 Agustus 2018) bahwa rata-rata
produksi daging babi setiap bulan mencapai 2.788.723 kg dengan konsumsi daging
babi di NTT terbanyak yakni 50 persen, disusul unggas 25 persen, daging sapi 18
persen, kambing dua persen, kerbau dua persen dan kuda serta domba
masing-masing satu persen. Oleh karena itu, ternak babi merupakan salah satu
komoditas peternakan yang berpotensi dikembangkan untuk mendukung pemenuhan
kebutuhan protein hewani di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur
(NTT).
Namun
demikian, tantangan terbesar dalam beternak babi di NTT pada umumnya adalah
sistem pemeliharaan dengan sistem perkandangan yang masih tradisional,
rendahnya manajemen kesehatan, dan penyakit hewan yang masih tinggi insidensi
dan prevalensinya dimana beberapa penyakit pada ternak babi telah dinyatakan
endemik di wilayah NTT termasuk Kabupaten Kupang
antara lain Hog cholera
(Tenaya and Diarmita
2013) atau yang dijuga
dikenal sebagai Classical swine fever (CSF)
dan White Scours pada anak babi .
Disamping
itu, pakan (mutu dan jumlah pakan yang harus diberikan kepada ternak babi)
menjadi tantangan tersendiri dalam beternak babi pada sebagian besar peternak
di Kabupaten Kupang. Sebagian masyarakat masih memberikan
pakan tanpa memperhatikan kualitas pakan yang diberikan yang berdampak pada lambatnya pertambahan bobot badan dan lamanya masa pemeliharaan.
Permasalah-permasalah
dan tantangan tersebut di atas juga dialami oleh Kelompok Tani Sehati. Kelompok
tani Sehati berlokasi di RT 01/ RW 01, Kelurahan Tuatuka, Kecamatan Kupang
Timur, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT. Kelompok Tani Sehati didirikan awal tahun 2018 dan saat ini mempunyai jumlah anggota kelompok
sebanyak 15 orang. Disamping ketiga masalah di atas kelompok
tani tersebut juga memiliki beberapa tantangan dalam pemeliharaan ternak babi
yakni masih terbatas modal untuk usaha penggemukan ternak babi dan juga babi
yang dipelihara oleh anggota kelompok adalah babi ras lokal serta analisis
usaha penggemukan itu sendiri.
Kelompok Tani Sehati terbentuk
atas keinginan anggota-anggotanya untuk meningkatkan
ekonomi keluarganya melalui penggemukan ternak babi. Dipilihnya ternak babi
sebagai kegiatan ekonomi mereka terinspirasi oleh keberhasilan kelompok tani
lain (Sehati) yang telah lebih dahulu menjadi Mitra Binaan Politani Kupang dan
cukup berhasil dalam penggemukan ternak babi.
Beternak
babi ras lokal dan berkebun merupakan Aktivitas keseharian anggota kelompok
tani Sehati. Usaha pengembangan usaha ternak babi di kelompok tani Sehati telah
dirintis sejak September tahun 2018, namun kegiatan beternak babi telah
dilakukan oleh masing-masing anggota kelompok di rumah mereka
masing-masing jauh sebelum
didirikannya kelompok tani tersebut. Beberapa anggota dari
kelompok tani ini berasal dari Kelompok Tani Syalom yang merintis kelompok tani
baru yang kemudian dinamakan Kelompok Tani Sehati. Kegiatan kemitraan ini telah
dimulai di tahun 2016 pada Kelompok Tani Syalom dengan introduksi teknologi
pengolahan limbah peternakan, dan dilanjutkan tahun 2017 melalui introduksi
teknologi perkandangan dan pembibitan ternak babi (Randu et al. 2018).
Evaluasi yang dilakukan terhadap
anggota kelompok tani Sehati di tahun 2019 menunjukkan
bahwa keinginan anggota kelompok untuk melakukan usaha penggemukan ternak babi
secara berkelanjutan mengalami hambatan, terutama berkaitan pemasaran ternak
babi
mereka,
, terbatasnya modal untuk meningkatkan skala usaha, analisis usaha yang belum
dilakukan, dan kurangnya pengetahuan anggota mitra tentang manajemen kesehatan
ternak babi. Usaha budidaya ternak di Kelompok Tani Sehati seperti usaha pemeliharaan babi yang
dilakukan oleh sebagian
besar masyarakat perdesaan saat ini adalah
masih bersifat sambilan dengan skala usaha pemeliharaan rata-rata 10 ekor/peternak serta orientasinya untuk menghasilkan komoditas
sesuai permintaan pasar juga masih rendah
(Dewantari et al. 2017). Namun secara
umum usaha pemeliharaan ternak seperti itu juga tetap diandalkan sebagai sumber
pendapatan, penghasil daging, sebagai sumber lapangan kerja, penggunaan limbah pertanian atau rumah tangga dan sebagai
tabungan bagi masyarakat yang sewaktu-waktu dapat
diuangkan bila dibutuhkan (Pardosi 2004). Sebuah penelitian pada nelayan di
Desa Nembrala Pulau Rote menunjukan bahwa usaha ternak babi memberikan
keuntungan yang tinggi pada masyarakat nelayan dan usaha ternak babi menjadi alternative usaha alternative yang
menjanjikan bagi mereka di saat tidak melaut (Paulus 2019)
Mengatasi
berbagai kendala yang dialami oleh anggota kelompok tani Sehati, telah
ditawarkan suatu model pendekatan
yang disebut kemitraan proporsional. Model kemitraan
proporsional tersebut pada usaha penggemukan ternak babi menawarkan tingkat
keuntungan yang bervariasi dan tidak membebani
anggota kelompok tani. Model kemitraan ini telah diterapkan pada kelompok tani lain (Kelompok
Tani Syalom), dimana model ini terbukti telah memberikan keuntungan yang
sebanding dengan tingkat investasi anggota kelompok tani. Tingkat investasi
yang dimaksud berupa sarana produksi (lahan dan kandang babi) yang disiapkan
oleh anggota kelompok tani Sehati.
Kegiatan
yang dilaksanakan di Kelompok Tani Sehati merupakan bagian dari implementasi Program Kemitraan Masyarakat
(PKM) yang bertujuan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan anggota mitra
kelompok tani tentang model kemitraan proporsional yang diadopsi dan
diduplikasi dari model kemitraan yang sama pada kelompok tani yang berbeda.
MASALAH
Berdasarkan
uraian dan evaluasi yang dilakukan,
dapat dirumuskan beberapa masalah berkaitan
dengan usaha penggemukan ternak babi di kelompok tani Sehati, sebagai
berikut:
1.
Kelompok Tani Sehati
merupakan kelompok tani yang dibentuk pada tahun 2018.
2.
Terbatasnya jumlah dan kualitas
bibit yang dimiliki
untuk usaha penggemukan ternak babi.
3.
Terbatasnya modal untuk meningkatkan skala usaha ternak
babi.
4.
Terbatasnya pengetahuan anggota mitra tentang manajemen
pemeliharaan (kesehatan,
perkandangan, pembibitan dan pakan) dan pemasaran.
METODE PELAKSANAAN
Kegiatan
PKM dilaksanakan pada kelompok tani sehati sejak tanggal 10 Juni 2019 dengan
durasi kegiatan ± 5 bulan. Kegiatan PKM secara teknis dibagi menjadi dua
tahapan, yaitu persiapan dan pelaksanaan. Tahapan persiapan dilakukan melalui
sosialisasi rencana kegiatan, pengawasan pembuatan kandang demonstrasi plot
(demplot) ternak babi yang dilakukan secara swadaya
oleh anggota kelompok
tani Sehati, persiapan alat dan bahan
untuk kegiatan demplot, serta
persiapan narasumber. Tahapan pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui pelayanan
kesehatan ternak babi milik anggota
kelompok tani, penyuluhan, diskusi, demplot pembuatan pakan babi
dengan campuran bahan lokal, serta pendampingan teknis usaha. Uraian
pelaksanaan kegiatan PKM, sebagai berikut:
1.
Penyuluhan.
Kegiatan
tersebut dilakukan sebagai respons terhadap keinginan anggota kelompok mitra
untuk menambah pengetahuan, kecakapan, dan perilaku (knowledge, attitude and
practice/KAP) mereka untuk dapat meningkatkan produksi peternakan anggota mitra dalam penggemukan ternak
babi. Mereka pada kegiatan ini mendapatkan kiat- kita praktis beternak dan juga
pemasaran hasil produksi mereka.
2.
Diskusi / Pelatihan.
Kegiatan diskusi dan pelatihan dilakukan dalam bentuk
presentasi dan tanya jawab yang bertujuan
untuk menggali sebanyak
mungkin potensi dan masalah serta
solusi dalam kegiatan beternak mitra tersebut. Disamping
itu, kegiatan ini juga bertujuan
untuk memberikan input berupa perubahan mindset mitra dalam beternak terutama cara-cara atau praktek beternak yang
benar dan menguntungkan.
3.
Demonstrasi Plot (Demplot)
/ Praktik Lapang.
Kegiatan tersebut berupa demonstrasi pencampuran pakan
secara mandiri oleh peternak dari bahan-bahan lokal dan konsentrat untuk
ternak babinya. Dimana
dari
kegiatan ini mereka diharapkan mampu membuat pakan sendiri dari bahan-bahan
lokal yang mereka miliki namun memiliki nilai gizi yang memadai tujuan
penggemukan ternak babi, dengan harapan ada efisiensi dalam beternak.
Sebagaimana
diketahui bahwa pakan merupakan salah satu faktor penting dalam usaha ternak
babi, dimana 60% dari seluruh
biaya produksi dihabiskan untuk biaya pakan
(Pardosi, 2014).
4.
Pendampingan, monitoring dan evaluasi.
Kegiatan tersebut
dilakukan dari awal perencanaan kegiatan
dan bertujuan untuk memberikan dukungan langsung dan bimbingan teknis yang berkaitan dengan
demplot penggemukan ternak babi yang dilakukan.
Partisipasi aktif anggota
mitra dan hasil yang diperoleh dari kegiatan
beterna menjadi indikator
keberhasilan kegiatan tersebut.
HASIL YANG DICAPAI
Program Kemitraan
dengan penggemukan ternak babi pada kelompok Tani Sehati merupakan bentuk kegiatan pengabdian untuk
mendorong perubahan sikap, perilaku, dan keterampilan sehingga anggota kelompok
mitra dapat secara mandiri dan sukses dalam peningkatan produktivitas ternak
babi yang tercermin dari peningkatan
bobot badan harian yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan dari penjualan
hasil produksi ternak mereka.
Tingkat
partisipasi anggota dalam setiap kegiatan dari seluruh rangkaian kegiatan
penggemukan tersebut menjadi
tolak ukur dalam menilai keberhasilan kegiatan ini disamping pendapatan yang diperoleh dari
hasil beternak.
Rangkaian kegiatan
terdokumentasi berikut ini:
1.
Persiapan kandang babi di Kelompok
Tani Sehati (Gambar
1).
Gambar 1. Kandang Babi di Kelompok
Tani Sehati
2.
Pengadaan Bakalan Babi untuk Penggemukan Landrace.
Bakalan babi berkualitas untuk kegiatan penggemukan ternak babi di lokasi
kandang demonstrasi plot (demplot) Kelompok Tani Sehati (Gambar 2).
Gambar 2. Pengadaan Babi Bakalan untuk Penggemukan di Kelompok Tani Sehati.
3.
Penandatanganan nota kesepahaman
model kemitraan proporsional untuk penggemukan
ternak babi antara Jurusan Peternakan Politani Negeri Kupang
dengan kelompok tani Sehati telah menghasilkan perjanjian kerja sama
bagi hasil proporsional selama 3 tahun untuk kegiatan penggemukan ternak babi
(Gambar 3).
4.
![]() |
![]() |
Penyuluhan dan diskusi yang
dilakukan di kelompok tani Sehati telah meningkatkan pengetahuan anggota kelompok
tentang manajemen penggemukan ternak babi, manajemen pakan
babi untuk penggemukan, manajemen kesehatan ternak babi, dan analisis usaha
penggemukan ternak babi (Gambar 4 dan 5).
Gambar 4. Sesi Diskusi
pada Penyuluhan di Kelompok Tani Sehati
![]() |
![]() |
![]() |
|||
Gambar 5. Pemaparan materi
pada Penyuluhan di Kelompok Tani Sehati
5.
Demonstrasi dan Plot pada Kelompok
Tani Sehati. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memastikan agar kelompok tani mitra dapat menakar sendiri
dan mencampur sendiri pakan untuk ternak babinya (Gambar
6)
Gambar 6. Demplot Pencampuran Pakan Ternak Babi di Kelompok
Tani Sehati
6.
Monitoring dan Pendampingan. Monitoring dan Pendampingan bertujuan
untuk memantau perkembangan ternak babi dan juga untuk mengetahui
masalah dan kendala yang dihadapi kelompok mitra. Dalam kegiatan monitoring,
dilakukan
penimbangan berat badan ternak babi untuk memantau perkembangan bobot melalui
penimbangan setiap bulan serta
memantau kesehatan ternak babi. Disamping itu, kegiatan pendampingan memastikan
penerapan manajemen penggemukan secara benar termasuk pemberian pakan,
perkandangan dan sanitasinya (Gambar 7 dan 8).
![]() |
Gambar 7. Penimbangan
berat badan babi
![]() |
Gambar 8. Berat badan babi selama pada penimbangan bulan ke-1, ke-2, dan ke-3.
Berkaitan
dengan hasil yang telah dicapai dalam kegiatan PKM, terdapat kendala yang turut
dialami terutama pada awal-awal masa penggemukan yaitu beberapa ekor anak babi
terserang penyakit White Scours.
Disamping itu, dua ekor ternak babi juga menderita hernia
inguinalis/umbilicalis (Gambar 9), namun demikian setelah dilakukan
koordinasi dengan dokter hewan
dan paramedis veteriner di Jurusan Peternakan, kondisi tersebut telah dapat diatasi secara baik (Gambar
10), sehingga secara umum pelaksanaan kegiatan penggemukan ternak babi telah
berjalan dengan baik dan diketahui dari hasil diskusi bersama mitra saat
kegiatan penyuluhan dilaksanakan. Mayoritas anggota mitra kelompok tani Sehati
merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini untuk mendukung upaya peningkatan
ekonomi rumah tangga mereka yang bersumber dari usaha ternak babi.
Gambar 9. Hernia Umbilicalis pada ternak babi
![]() |
Gambar 10. Penanganan Hernia Umbilicalis/Inguinalis pada ternak babi di
Kelompok Tani Sehati
KESIMPULAN
Peningkatan
produktifitas ternak babi dengan pendekatan kemitraan proporsional melalui
program pengabdian masyarakat pada Kelompok Tani Sehati ini memberikan dampak positif
pada peningkatan pemahaman, kecakapan dan praktek beternak pada masyarakat
kelompok mitra yang pada gilirannya meningkatkan taraf hidup anggota kelompok
mitra.
Pelaksanaan
kegiatan direncanakan dan didiskusikan bersama kelompok mitra sehingga
terlaksana secara baik mulai dari awal perencanaan, pembuatan kandang, pengadaan bibit, penyuluhan dan demplot serta
pendampingan dan evaluasi.
Program kemitraan
ini diperkuat dengan penandatanganan MoU seama tiga tahun dimana kegiatan beternak yang dilakukan
berada di bawah supervisi Jurusan Peternakan Politani Kupang.
Dari hasil pelaksanaan dapat disimpulkan bahwa telah terjadi
transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kegiatan beternak
khususnya pada kegiatan penggemukan ternak babi di
Kelompok
Tani Sehati. Dalam diskusi dan demplot yang dilakukan juga telah memberikan
manfaat dalam meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta kecakapan anggota
kelompok mitra tersebut.
SARAN
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan
dapat disarankan beberapa
hal, sebagai berikut:
1.
Perlu membuka jaringan pemasaran
dari hasil produksi
dari kelompok tani Sehati
sehingga ternak babi mereka dapat terjual tepat waktu.
2.
Perlu dilakukan pendampingan pada kelompok tani Sehati dalam upaya pengelolaan limbah ternak babi untuk
dapat dimanfaatkan sebagai pupuk untuk kegiatan bertani.
3.
Bibit bakalan babi Landrace untuk
penggemukan dengan kualitas baik masih sulit didapatkan di Kabupaten Kupang dan sekitarnya oleh karena itu ini menjadi
tantangan sekaligus peluang untuk mengusahakan pembibitan babi Landrace
yang kemudian dapat dibeli oleh masyarakat atau kelompok tani.
DAFTAR PUSTAKA
Dewantari, M, I KW Parimartha, and I W Sukanata. 2017.
"Profile Usaha Peternakan Babi Skala Kecil di Desa Puhu Kecamatan Payangan Kabupaten
Gianyar." Majalah Ilmiah Peternakan 20 (2):79-83.
Pardosi, U. 2004.
"2004. Pengaruh Perkawinan Antara
Tiga Bangsa Babi Terhadap
Prestasi Anak dari Lahir sampai dengan
Sapih di PT Mabarindo Sumbul
Multi Farm." VISI Majalah Ilmiah. Universitas HKBP
Nommensen. 12 (3): 249-260.
Paulus,
C.A., Pellokila, M.R., Sobang, Y.U. and Azmanajaya, E., . 2019. "The
alternative livelihood development strategy in order to improve local fishermen
revenue in the border region of Indonesia
and Timor Leste." Aquaculture, Aquarium, Conservation & Legislation,
12(1), pp.269-279.
Randu, Melkianus Dedimus Same, Max A. J. Supit, Arnold
Christian Tabun, Catootjie Lusje Nalle, and Petrus Malo Bulu. 2018. "Penerapan Model
Kemitraan Proporsional Dalam Mendukung PKM Penggemukan Ternak Babi di Kelompok
Tani Syalom, Kabupaten Kupang". Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan Volum
3 (1) Tahun 2018.
Tenaya,
M, and K Diarmita. 2013. "Gambaran Situasi dan Hasil Surveilan penyakit
hog cholera di wilayah kerja Balai Besar Veteriner Denpasar tahun 2009-2012." Buletin Veteriner BBVet Denpasar 25:82.
How to cite:
Bulu, P.M., Angi, A.H., Wea, R., Koni, T.N.I., Lema, A.T. and Jaya, I.K., 2019. PENINGKATAN PRODUKTIFITAS TERNAK BABI MELALUI PENDEKATAN MODEL KEMITRAAN PROPORSIONAL (PRO MITRA) DI KELOMPOK TANI SEHATI KECAMATAN KUPANG TIMUR, KABUPATEN KUPANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan, 4(2).