Kebutuhan pakan babi dari fase grower (pertumbuhan) hingga finisher (penggemukan), disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi dan tujuan produksi:
1. Fase Grower (Usia 10–20 minggu / Berat 30–60 kg)
Tujuan: Pertumbuhan otot dan kerangka tulang optimal.
Kebutuhan Nutrisi:
Protein Kasar: 16–18% (untuk pembentukan otot).
Energi Metabolis (ME): 3.200–3.400 kkal/kg.
Serat Kasar: 4–6% (untuk kesehatan pencernaan).
Lisin (asam amino esensial): 0,8–1,0%.
Kalsium (Ca): 0,6–0,8%; Fosfor (P): 0,5–0,6%.
Komposisi Pakan:
Sumber protein: bungkil kedelai, tepung ikan, atau ragi.
Sumber energi: jagung, dedak padi, atau sorgum.
Tambahan vitamin (A, D, E) dan mineral (Zn, Fe, Cu).
Pemberian Pakan:
Frekuensi: 2–3 kali/hari.
Jumlah: 1,8–2,5 kg/ekor/hari (tergantung bobot badan).
Feed Conversion Ratio (FCR): 2,5–3,0 (kg pakan/kg pertambahan berat).
2. Fase Finisher (Usia 20–24 minggu / Berat 60–100 kg)
Tujuan: Penggemukan (akumulasi lemak dan peningkatan bobot badan).
Kebutuhan Nutrisi:
Protein Kasar: 14–16% (lebih rendah untuk mengurangi biaya dan mencegah kelebihan protein).
Energi Metabolis (ME): 3.200–3.500 kkal/kg (lebih tinggi untuk akumulasi lemak).
Serat Kasar: 3–5% (hindari serat berlebihan agar energi tidak terbuang).
Lisin: 0,6–0,8%.
Kalsium (Ca): 0,5–0,7%; Fosfor (P): 0,4–0,5%.
Komposisi Pakan:
Sumber energi dominan: jagung (60–70%), molases, atau minyak nabati (untuk meningkatkan energi).
Sumber protein: bungkil kedelai (15–20%) atau sumber alternatif seperti bungkil kelapa.
Tambahan asam lemak untuk meningkatkan kualitas daging.
Pemberian Pakan:
Frekuensi: 2 kali/hari (ad libitum atau terbatas untuk kontrol lemak).
Jumlah: 2,5–3,5 kg/ekor/hari.
FCR: 3,0–3,5 (kg pakan/kg pertambahan berat).
Perbandingan Fase Grower vs. Finisher
Parameter | Grower | Finisher |
---|---|---|
Protein Kasar | 16–18% | 14–16% |
Energi (ME) | 3.200–3.400 kkal/kg | 3.200–3.500 kkal/kg |
Lisin | 0,8–1,0% | 0,6–0,8% |
FCR | 2,5–3,0 | 3,0–3,5 |
Tujuan Utama | Pertumbuhan otot | Akumulasi lemak & bobot |
3. Tips Manajemen Pakan
Transisi Bertahap:
Saat pindah dari fase grower ke finisher, lakukan transisi pakan selama 5–7 hari untuk adaptasi pencernaan.
Contoh: Campur 75% pakan grower + 25% pakan finisher di hari pertama, lalu tingkatkan proporsi finisher secara bertahap.
Kualitas Bahan Pakan:
Hindari bahan berjamur atau terkontaminasi (misal: jagung busuk).
Gunakan feed additive seperti enzim (fitase) atau probiotik untuk meningkatkan penyerapan nutrisi.
Air Bersih:
Pastikan akses air minum 24 jam (kebutuhan air = 2–4 liter/kg pakan).
Hindari Overfeeding:
Pada fase finisher, kontrol pakan untuk mencegah obesitas berlebihan yang mengurangi kualitas daging.
4. Contoh Formulasi Pakan
Grower:
Jagung (60%) + Bungkil kedelai (25%) + Dedak padi (10%) + Premix vitamin-mineral (5%).
Finisher:
Jagung (70%) + Bungkil kedelai (15%) + Dedak padi (10%) + Minyak nabati (2%) + Premix (3%).
5. Pentingnya Pemantauan
Timbang bobot badan setiap 2 minggu untuk menyesuaikan jumlah pakan.
Amati kesehatan babi: Diare atau pertumbuhan lambat bisa menandakan ketidakcocokan pakan.